Tugas Etika Bisnis
Prinsip Utilitarianisme
Prinsip Utilitarianisme merupakan sebuah prinsip moral yang menganggap benar suatu tindakan apabila mampu menekan biaya sosial dan memberikan keuntungan sosial lebih besar dibandingkan kemungkinan tindakan lainnya, namun ini tidak berarti tindakan yang benar adalah tindakan utilitas paling besar bagi orang yang melakukan tindakan tersebut. Tetapi, suatu tindakan dianggap benar jika menghasilkan utilitas paling besar bagi semua orang yang terpengaruh oleh tindakan tersebut.
Sebagai contoh,pembuatan kompor gas sebagai pengganti kompor biasa yang menggunakan minyak tanah untuk memasak. Dengan adanya kompor gas dapat lebih membantu seseorang dalam memasak karena panas api yang dihasilkan dari kompor gas lebih merata dan cepat panasnya tanpa harus menunggu lama. Penggunaan kompor gas juga lebih ekonomis bila dibandingkan dengan penggunaan kompor minyak tanah biasa, meskipun pada pengisian awalnya sedikit mahal, tetapi dapat digunakan dalam waktu lama. Dimisalkan penggunaan kompor gas yang habis penggunaannya dalam sebulan hanya memerlukan sekali pengisian tiap bulan, sedangkan kompor biasa, meskipun lebih murah bila dihitung per liter tapi dalam sebulan perlu beberapa kali pengisian minyak tanah ke dalam kompor yang jika ditotal hasilnya lebih mahal dari pada untuk pengisian kompor gas yang hanya cukup sekali isi tiap bulannya. Hal ini sangat menguntungkan bagi masyarakat banyak.
Review Etika Bisnis
BAB III
SISTEM BISNIS
Perdebatan sistem bisnis Amerika mengenai kebijakan industri baru memunculkan argumen-argumen dalam dua pandangan berbeda. Ekonom Ray Marshall mengatakan bahwa sistem pasar yang tak teregulasi adalah defektif karena tidak mampu menangani masalah-masalah resesi, inflasi, perdagangan dan persaingan yang bebas dan terbuka, masalah lingkungan, kesamaan kesempatan, kemiskinan, kebutuhan untuk melakukan penelitian dan inovasi jangka panjang dan menjamin keamanan nasional. Sedangkan Robert Anderson yang merupakan ketua Rockwell International, mengatakan bahwa pasar teregulasi adalah defektif karena melanggar hak atas kebebasan dan mendorong alokasi sumber daya yang tidak efisien. Kedua argumen tersebut mendukung dan menentang pasar bebas regulasi pemerintah.
Ideologi bisnis para pelaku bisnis biasanya menentukan keputusan bisnis yang dibuatnya yang mempengaruhi perilakunya. Ideologi seseorang sangat mempengaruhi tindakan atau keputusan yang diambil seseorang terhadap perilakunya. Ideologi yang tidak dipelajari dapat menciptakan separuh pengaruh yang tidak disadari dan kemungkinan dapat berasal dari ideologi yang salah dan dipertanyakan secara etis.
Untuk menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dasar yang dihadap semua masyarakat, sistem pasar menjadi salah satu cara yang digunakan. Alternatif sistem pasar bebas menjadikan semua perusahaan membuat keputusan akan apa dan bagaimana memproduksi produknya sehingga dapat menukarkan barangnya dengan perusahaan lain dan pada konsumen dengan harga yang menguntungkan agar dapat mencapai tujuan perusahaan.
Sistem pasar bebas didukung oleh beberapa argumen. Yang pertama, John Lock dari pandangannya yang didasari pada teori hak moral mendukung sistem pasar bebas karena melalui sistem pasar bebas hak-hak alami dapat dilindungi dan di pertahankan. Keadaan alami yang penuh ancaman mengupayakan individu membentuk organisasi pemerintahan dengan tujuan untuk melindungi hak-hak mereka agar tidak diganggu orang lain. Argumen kedua, argumen Adam Smith yang bebas pada masyarakat. Menurut Smith, saat individu dibiarkan bebas mencari kepentingannya sendiri di pasar bebas, mereka akan diarahkan menuju kesejahteraan publik oleh sebuah “tangan tak terlihat”, yaitu persaingan pasar. Argumen utilitarian ini menyatakan bahwa pasar tak teregulasi dan properti pribadi akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari peraturan apapun yang diberlakukan, dimana dalam sistem pasar bebas, para pembeli berusaha mencari apa yang mereka inginkan dengan harga yang paling murah.
Perdebatan antara pihak-pihak yang menentang dan mendukung pasar bebas, menghasilkan perpaduan antara peraturan pemerintah, pasar bebas parsial, dan kepemilikan pribadi terbatas yang disebut ekonomi campuran. Secara keseluruhan ada kemungkinan bahwa sistem ekonomi campuran merupakan gabungan terbaik dari keuntungan-keuntungan utilitarian dari pasar bebas dalam kaitannya dengan hak-hak asasi manusia.
Rabu, 17 Desember 2008
Rabu, 03 Desember 2008
Etika Bisnis (review)
Bab 1. Etika dan Bisnis
Etika merupakan suatu bidang studi mengenai moral yang benar dan salah yang dimiliki individu atau kelompok. Etika didasarkan pada standar moral yang merupakan pedoman penilaian moral mengenai apa itu benar dan salah atau baik dan jahat terhadap prinsip tingkah laku yang mengatur individu atau kelompok. Dalam kasus Merck and Company yang menangani masalah river blindness, manajemen perusahaan lebih memilih menghabiskan puluhan juta dollar untuk mengembangkan suatu produk yang mereka yakini mempunyai kewajiban etis untuk membiarkan keuntungan potensialnya dinikmati oleh orang lain meskipun kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari produk tersebut kecil. Kasus ini menggambarkan bagaimana perusahaan lebih memilih etika terhadap orang lain daripada keuntungan yang akan diperoleh.
Dari kasus tersebut, secara khusus juga dapat disimpulkan pengertian etika dalam bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal mengenai mengenai moral yang benar dan salah, dan bagaiman penerapannya ke dalam sisten dan organisasi oleh pelaku bisnis didalamnya. Standar moral yang terserap pada masa kanak – kanak dari keluarga, teman, dan pengaruh kemasyarakatan, akan mengalami perkembangan yang secara intelektual akan mengarahkan untuk meninjau ulang standar – standar tersebut saat seseorang mulai dewasa. Selain perkembangan penilaian yang mengalami perubahan karena kedewasaan seseorang, perkembangan teknologi juga sangat mempengaruhi etika seseorang. Kecanggihan teknologi informasi yang terus berkembang, memberikan kesempatan bagi orang yang tidak bertanggungiawab untuk melanggar hak privasi atas orang lain yang secara potensial membahayakan. Hal ini merupakan perilaku etis yang salah karena selain telah melanggar hak seseorang yang bersifat pribadi, juga dapat berdampak buruk bagi diri si pemilik privasi tersebut.
Tanggung jawab merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang dapat disalahkan karena suatu tindakan. Penilaian tentang tanggung jawab moral seseorang atau kerugian yang ditimbulkannya merupakan penilaian tentang sejauh mana seseorang pantas disalahkan atau dihukum, atau harus membayar ganti rugi kepada pihak yang dirugikan. Seseorang dapat dinilai bertanggungjawab atas tindakan yang merugikan karena kesengajaan, ataupun karena kegagalan dalam mencegah tindakan yang bahaya atau merugikan yang disengaja dilakukan karena kelalaian seseorang.
Bab 2. Prinsip – Prinsip Etis dalam Bisnis
Standar moral juga dikaitkan dengan beberapa pendekatan prinsip moral dalam etika bisnis. Pendekatan - pendekatan ini dapat membantu manajemen perusahaan dalam pembuatan keputusan moral terhadap tindakan yang memberi konsekuensi paling menguntungkan. Standar moralitas utilitarian merupakan sebuah prinsip moral yang mengklaim bahwa sesuatu dianggap benar apabila mampu menekan biaya sosial dan memberikan keuntungan sosial yang lebih besar. Pada kasus Ford yang memproduksi mobil Pinto dengan pertimbangan masalah model lebih diutamakan daripada desing teknis, kemungkinan akan berakibat fatal bagi penumpang. Dengan pertimbangan atas biaya dan keuntungan, manajer Ford memutuskan untuk tetap memproduksi tanpa memodifikasi ulang Pinto yang diharapkan dapat menjaga keselamatan konsumen. Dengan menggunakan prinsip utilitarianisme dalam mempertimbangkan biaya untuk modifikasi dan keuntungan yang akan diperoleh, manajer Ford memilih tindakan dan kebijakan yang berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan pada masyarakat, yaitu tindakan atau kebijakan yang memaksimalkan keuntungan dengan biaya yang paling kecil (menekan biaya). Manajer Ford memutuskan bahwa tindakan yang memberikan biaya paling rendah dan keuntungan paling tinggi adalah dengan tidak mengubah desain Pinto. Prinsip utilitarian mengatakan bahwa tindakan yang benar adalah tindakan yang menghasilkan utilitas lebih besar dibandingkan tindakan lainnnya, meskipun tidak menghasilkan utilitas paling besar bagi orang yang melakukan tindakan tersebut.
Selain prinsip utilitarianisme yang digunakan dalam pertimbangan moral dasar, menghargai hak moral, mendistribusikan keuntungan dan beban secara adil, serta etika memberi perhatian juga menjadi dasar pertimbangan dalam penilaian-penilaian yang menekan aspek moral yang berbeda dari perilaku individu. Penggabungan keempat prinsip standar moral ini harus mempertimbangkan bagaimana semua standar tersebut saling berkaitan satu sama lain dalam suatu situasi pertimbangan apapun.
Etika merupakan suatu bidang studi mengenai moral yang benar dan salah yang dimiliki individu atau kelompok. Etika didasarkan pada standar moral yang merupakan pedoman penilaian moral mengenai apa itu benar dan salah atau baik dan jahat terhadap prinsip tingkah laku yang mengatur individu atau kelompok. Dalam kasus Merck and Company yang menangani masalah river blindness, manajemen perusahaan lebih memilih menghabiskan puluhan juta dollar untuk mengembangkan suatu produk yang mereka yakini mempunyai kewajiban etis untuk membiarkan keuntungan potensialnya dinikmati oleh orang lain meskipun kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari produk tersebut kecil. Kasus ini menggambarkan bagaimana perusahaan lebih memilih etika terhadap orang lain daripada keuntungan yang akan diperoleh.
Dari kasus tersebut, secara khusus juga dapat disimpulkan pengertian etika dalam bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal mengenai mengenai moral yang benar dan salah, dan bagaiman penerapannya ke dalam sisten dan organisasi oleh pelaku bisnis didalamnya. Standar moral yang terserap pada masa kanak – kanak dari keluarga, teman, dan pengaruh kemasyarakatan, akan mengalami perkembangan yang secara intelektual akan mengarahkan untuk meninjau ulang standar – standar tersebut saat seseorang mulai dewasa. Selain perkembangan penilaian yang mengalami perubahan karena kedewasaan seseorang, perkembangan teknologi juga sangat mempengaruhi etika seseorang. Kecanggihan teknologi informasi yang terus berkembang, memberikan kesempatan bagi orang yang tidak bertanggungiawab untuk melanggar hak privasi atas orang lain yang secara potensial membahayakan. Hal ini merupakan perilaku etis yang salah karena selain telah melanggar hak seseorang yang bersifat pribadi, juga dapat berdampak buruk bagi diri si pemilik privasi tersebut.
Tanggung jawab merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang dapat disalahkan karena suatu tindakan. Penilaian tentang tanggung jawab moral seseorang atau kerugian yang ditimbulkannya merupakan penilaian tentang sejauh mana seseorang pantas disalahkan atau dihukum, atau harus membayar ganti rugi kepada pihak yang dirugikan. Seseorang dapat dinilai bertanggungjawab atas tindakan yang merugikan karena kesengajaan, ataupun karena kegagalan dalam mencegah tindakan yang bahaya atau merugikan yang disengaja dilakukan karena kelalaian seseorang.
Bab 2. Prinsip – Prinsip Etis dalam Bisnis
Standar moral juga dikaitkan dengan beberapa pendekatan prinsip moral dalam etika bisnis. Pendekatan - pendekatan ini dapat membantu manajemen perusahaan dalam pembuatan keputusan moral terhadap tindakan yang memberi konsekuensi paling menguntungkan. Standar moralitas utilitarian merupakan sebuah prinsip moral yang mengklaim bahwa sesuatu dianggap benar apabila mampu menekan biaya sosial dan memberikan keuntungan sosial yang lebih besar. Pada kasus Ford yang memproduksi mobil Pinto dengan pertimbangan masalah model lebih diutamakan daripada desing teknis, kemungkinan akan berakibat fatal bagi penumpang. Dengan pertimbangan atas biaya dan keuntungan, manajer Ford memutuskan untuk tetap memproduksi tanpa memodifikasi ulang Pinto yang diharapkan dapat menjaga keselamatan konsumen. Dengan menggunakan prinsip utilitarianisme dalam mempertimbangkan biaya untuk modifikasi dan keuntungan yang akan diperoleh, manajer Ford memilih tindakan dan kebijakan yang berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan pada masyarakat, yaitu tindakan atau kebijakan yang memaksimalkan keuntungan dengan biaya yang paling kecil (menekan biaya). Manajer Ford memutuskan bahwa tindakan yang memberikan biaya paling rendah dan keuntungan paling tinggi adalah dengan tidak mengubah desain Pinto. Prinsip utilitarian mengatakan bahwa tindakan yang benar adalah tindakan yang menghasilkan utilitas lebih besar dibandingkan tindakan lainnnya, meskipun tidak menghasilkan utilitas paling besar bagi orang yang melakukan tindakan tersebut.
Selain prinsip utilitarianisme yang digunakan dalam pertimbangan moral dasar, menghargai hak moral, mendistribusikan keuntungan dan beban secara adil, serta etika memberi perhatian juga menjadi dasar pertimbangan dalam penilaian-penilaian yang menekan aspek moral yang berbeda dari perilaku individu. Penggabungan keempat prinsip standar moral ini harus mempertimbangkan bagaimana semua standar tersebut saling berkaitan satu sama lain dalam suatu situasi pertimbangan apapun.
Langganan:
Postingan (Atom)