Rabu, 03 Desember 2008

Etika Bisnis (review)

Bab 1. Etika dan Bisnis
Etika merupakan suatu bidang studi mengenai moral yang benar dan salah yang dimiliki individu atau kelompok. Etika didasarkan pada standar moral yang merupakan pedoman penilaian moral mengenai apa itu benar dan salah atau baik dan jahat terhadap prinsip tingkah laku yang mengatur individu atau kelompok. Dalam kasus Merck and Company yang menangani masalah river blindness, manajemen perusahaan lebih memilih menghabiskan puluhan juta dollar untuk mengembangkan suatu produk yang mereka yakini mempunyai kewajiban etis untuk membiarkan keuntungan potensialnya dinikmati oleh orang lain meskipun kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari produk tersebut kecil. Kasus ini menggambarkan bagaimana perusahaan lebih memilih etika terhadap orang lain daripada keuntungan yang akan diperoleh.
Dari kasus tersebut, secara khusus juga dapat disimpulkan pengertian etika dalam bisnis. Etika bisnis merupakan studi standar formal mengenai mengenai moral yang benar dan salah, dan bagaiman penerapannya ke dalam sisten dan organisasi oleh pelaku bisnis didalamnya. Standar moral yang terserap pada masa kanak – kanak dari keluarga, teman, dan pengaruh kemasyarakatan, akan mengalami perkembangan yang secara intelektual akan mengarahkan untuk meninjau ulang standar – standar tersebut saat seseorang mulai dewasa. Selain perkembangan penilaian yang mengalami perubahan karena kedewasaan seseorang, perkembangan teknologi juga sangat mempengaruhi etika seseorang. Kecanggihan teknologi informasi yang terus berkembang, memberikan kesempatan bagi orang yang tidak bertanggungiawab untuk melanggar hak privasi atas orang lain yang secara potensial membahayakan. Hal ini merupakan perilaku etis yang salah karena selain telah melanggar hak seseorang yang bersifat pribadi, juga dapat berdampak buruk bagi diri si pemilik privasi tersebut.
Tanggung jawab merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang dapat disalahkan karena suatu tindakan. Penilaian tentang tanggung jawab moral seseorang atau kerugian yang ditimbulkannya merupakan penilaian tentang sejauh mana seseorang pantas disalahkan atau dihukum, atau harus membayar ganti rugi kepada pihak yang dirugikan. Seseorang dapat dinilai bertanggungjawab atas tindakan yang merugikan karena kesengajaan, ataupun karena kegagalan dalam mencegah tindakan yang bahaya atau merugikan yang disengaja dilakukan karena kelalaian seseorang.
Bab 2. Prinsip – Prinsip Etis dalam Bisnis
Standar moral juga dikaitkan dengan beberapa pendekatan prinsip moral dalam etika bisnis. Pendekatan - pendekatan ini dapat membantu manajemen perusahaan dalam pembuatan keputusan moral terhadap tindakan yang memberi konsekuensi paling menguntungkan. Standar moralitas utilitarian merupakan sebuah prinsip moral yang mengklaim bahwa sesuatu dianggap benar apabila mampu menekan biaya sosial dan memberikan keuntungan sosial yang lebih besar. Pada kasus Ford yang memproduksi mobil Pinto dengan pertimbangan masalah model lebih diutamakan daripada desing teknis, kemungkinan akan berakibat fatal bagi penumpang. Dengan pertimbangan atas biaya dan keuntungan, manajer Ford memutuskan untuk tetap memproduksi tanpa memodifikasi ulang Pinto yang diharapkan dapat menjaga keselamatan konsumen. Dengan menggunakan prinsip utilitarianisme dalam mempertimbangkan biaya untuk modifikasi dan keuntungan yang akan diperoleh, manajer Ford memilih tindakan dan kebijakan yang berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan pada masyarakat, yaitu tindakan atau kebijakan yang memaksimalkan keuntungan dengan biaya yang paling kecil (menekan biaya). Manajer Ford memutuskan bahwa tindakan yang memberikan biaya paling rendah dan keuntungan paling tinggi adalah dengan tidak mengubah desain Pinto. Prinsip utilitarian mengatakan bahwa tindakan yang benar adalah tindakan yang menghasilkan utilitas lebih besar dibandingkan tindakan lainnnya, meskipun tidak menghasilkan utilitas paling besar bagi orang yang melakukan tindakan tersebut.
Selain prinsip utilitarianisme yang digunakan dalam pertimbangan moral dasar, menghargai hak moral, mendistribusikan keuntungan dan beban secara adil, serta etika memberi perhatian juga menjadi dasar pertimbangan dalam penilaian-penilaian yang menekan aspek moral yang berbeda dari perilaku individu. Penggabungan keempat prinsip standar moral ini harus mempertimbangkan bagaimana semua standar tersebut saling berkaitan satu sama lain dalam suatu situasi pertimbangan apapun.

Tidak ada komentar: